Jumat, 02 Maret 2012


          Iklan Operator yang Semakin 
Menjadi - Jadi



               
          Tingkah operator seluler saat ini memang masih seenaknya sendiri terutama menyangkut urusan promosi. Tengok saja, mereka membuat iklan sesukanya tanpa mengindahkan aturan. Memang meski tak ada tata cara baku mengenai tertib beriklan atau berpromosi trik membodohi konsumen seharusnya sudah dihentikan sejak awal dan tak diulang lagi.Operator seluler masih saja mengumbar janji manis ketimbang memperlihatkan performa. Seharusnya operator membuktikan kinerja layanannya kepada konsumen terlebih dahulu sebelum menjual kecap. Saat ini, janji-janji operator yang bertebaran tak selalu bisa diharapkan terealisasi.

iklan operator seluler
               
                Selain hanya berupa gimmick, janji yang di umbar operator lewat iklan masih terlalu banyak mengandung unsur pembodohan publik. Jurus iklan operator masih belum di benahi, tak edukatif serta cenderung berlebihan.
Meski fenomena perang tarif dan promosi sudah sedikit mereda, namun iklan yang megusung nilai rupiah dengan angka di bawah satu rupiah dengan sejumlah nol masih saja beredar. Bahkan baru-baru ini, gembar-gembor promosi yang masih bersifat seperti itu kembali di gencarkan oleh operator.
Salah satu operator papan atas mulai lagi menggelontarkan yang berlebihan. Dengan tagline Rp 0,01/detik sampai puas, operator ini coba mengakali konsumen.
Tapi, jika dikaji lagi, ternyata hitungan dan promo yang menjadi gimmick tersebut tidak sama dengan rupiah yang kita keluarkan saat rumus-rumus di belakang dikalkulasi.


Konsumen harus memahami bahwa mereka bisa menuntut operator seandainya janji iklan yang ditawarkan tidak dipenuhi. Dalam undang-undang no. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mereka mempunyai hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa begitu pula sebaliknya pelaku usaha.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar