Iklan Operator yang Semakin
Menjadi - Jadi
Tingkah operator
seluler saat ini memang masih seenaknya sendiri terutama menyangkut urusan
promosi. Tengok saja, mereka membuat iklan sesukanya tanpa mengindahkan aturan.
Memang meski tak ada tata cara baku mengenai tertib beriklan atau berpromosi
trik membodohi konsumen seharusnya sudah dihentikan sejak awal dan tak diulang
lagi.Operator seluler masih saja mengumbar janji manis ketimbang memperlihatkan
performa. Seharusnya operator membuktikan kinerja layanannya kepada konsumen
terlebih dahulu sebelum menjual kecap. Saat ini, janji-janji operator yang
bertebaran tak selalu bisa diharapkan terealisasi.
![]() |
| iklan operator seluler |
Selain hanya berupa
gimmick, janji yang di umbar operator lewat iklan masih terlalu banyak
mengandung unsur pembodohan publik. Jurus iklan operator masih belum di benahi,
tak edukatif serta cenderung berlebihan.
Meski fenomena perang
tarif dan promosi sudah sedikit mereda, namun iklan yang megusung nilai rupiah
dengan angka di bawah satu rupiah dengan sejumlah nol masih saja beredar.
Bahkan baru-baru ini, gembar-gembor promosi yang masih bersifat seperti itu
kembali di gencarkan oleh operator.
Salah satu operator
papan atas mulai lagi menggelontarkan yang berlebihan. Dengan tagline Rp
0,01/detik sampai puas, operator ini coba mengakali konsumen.
Tapi, jika dikaji
lagi, ternyata hitungan dan promo yang menjadi gimmick tersebut tidak sama
dengan rupiah yang kita keluarkan saat rumus-rumus di belakang dikalkulasi.
Konsumen harus memahami bahwa mereka bisa menuntut operator seandainya janji iklan yang ditawarkan tidak dipenuhi. Dalam undang-undang no. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mereka mempunyai hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa begitu pula sebaliknya pelaku usaha.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar